Ketfo : Manfaat Wudhu menurut Kyai Ahmad Multazam.
MAMUJU, MEDIAEKSPRES.ID – Manfaat wudhu bagi kesehatan menurut tokoh agama dan pejabat tinggi Kepolisian Provinsi Sulawesi Barat (Polda Sulbar).
Menurut salah satu tokoh agama Sulbar, Kyai muda Ahmad Multazam, berwudhu dapat mencegah penyakit kanker kulit dan penyakit stroke. Demikian dikatakan sesuai berbagai tulisan dan penelitian terkait manfaat wudhu.
“Wudhu juga dapat mencegah stroke apalagi yang sering Istinsyaq (hirup air lewat hidung pada saat wudhu),” ungkap Kyai Multazam saat dihubungi melalui via Whatshapp, Senin (09/03/20).
Lebih lanjut Cicit langsung Wali Allah KH. Muhamad Tahir, atau yang tak asing dikenal dengan sebutan Imam Lapeo ini menyampaikan, wudhu juga dapat menyembuhkan penyakit flu, pilek, asam urat. rematik, sakit kepala, sakit gigi dan lain sebagainya.
“Sabda Nabi Muhammad SAW, Ummatku Saya Akan Mengenali Mereka Karena Ada Bekas Wudhu Di Wajah Mereka” Kyai Multazam
Sementara menurut Wakapolda Sulbar, Kombes Pol Dr. Endi Sutendi, bewudhu bisa menjadi solusi dari segala penyakit, dan benteng kuat untuk menghadang penyakit yang disebabkan virus corona adalah rajin melaksanakan sholat.
“Wudhu itu solusi terbaik untuk bersuci dan menjaga kesehatan dari berbagai serangan penyakit,” terang Wakapolda saat memimpin pelaksanaan apel pagi.
Saat apel pagi, Wakapolda Sulbar juga menyarankan kepada seluruh personil untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan rajin mencuci tangan. Demikian dikatakan Wakapolda dalam menyikapi persoalan wabah penyakit corona yang konon bisa menular lewat interaksi langsung.
Selain itu, Wakapolda Sulbar dalam arahannya menekankan agar setiap personil harus menjaga ke kompakan dengan TNI di setiap kondisi.
Hal itu dikatakan demi menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas di Sulbar agar tetap kondusif, karena kunci keamanan wilayah ada pada sinergitas TNI/POLRI.
Bersamaan dengan itu, pihaknya juga meminta seluruh personil untuk terus bekerja dengan maksimal demi hasil tugas yang memuaskan khususnya dalam melindungi dan melayani masyarakat.
Comment