MAMASA, MEDIAEKSPRES.ID – Kabupaten Mamasa merupakan daerah yang memiliki banyak tradisi unik yang melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Salah satunya lomba menangkap babi, yang biasa dilakukan pada saat upacara tradisi adat dan istiadat di Mamasa.
Babi di Kabupaten Mamasa dianggap oleh mayoritas masyarakat sebagai bagian hidup. Terutama dilihat dari aspek sosial dan ekonomi.
“Salah satunya dapat dilihat dalam upacara tradisional, seperti Rambu Tuka’ dan Rambu Solo,” jelas Manase Paturu.
Selain itu, babi di Mamasa digunakan sebagai simbol untuk menyelesaikan masalah sosial.
Kali ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung maupun masyarakat setempat, karena Pemerintah Daerah kembali melaksanakan lomba menangkap babi dalam rangka meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-18 Kabupaten Mamasa.
“Permainan rakyat ini memang sudah sejak dahulu sering dilakukan oleh masyarakat, dalam memperingati momentum tahunan seperti HUT Kabupaten Mamasa dan perayaan HUT RI sebagai rasa syukur atas kemerdekaan,” ungkap Manase Paturu, salah satu Panitia Lomba, Rabu (11/03/20).
Sementara salah satu dari peserta, Aprianto mengakui keikutsertaannya ikut lomba menangkap babi merupakan wujud nyata dalam meriahkan HUT Mamasa.
Aprianto mengatakan, sebelum berlomba sangat optimis bisa mendapatkan satu ekor babi. Namun ketidakberuntunganya sampai akhir lomba tidak ada satupun yang didapat.
“Sebelum lomba saya optimis dapat satu ekor babi, namun sampai akhir perlombaan saya tidak dapat satupun ekor babi,” imbuhnya.
Diketahui, Peserta yang ikut berlomba ada sebanyak 80 orang yang terbagi atas empat kategori (Dewasa, Pemuda, Anak-anak dan Perempuan). Khusus peserta laki-laki dan perempuan dewasa ditutup matanya menggunakan kain hitam.
Reporter : DM
Editor : Mediaekspres.id
Comment