Solusi Kongrit Arsal-Akary Pada Petani Sawit

MAMUJU TENGAH,- Pasangan Calon Bupati Mamuju Tengah (Mateng) nomor urut satu, ARSAL-ASKARY kembali melanjutkan kampanye Dialogisnya bersama Masyarakat di Desa Kayu Calla Dan Desa Kadaila Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.

Dalam kampanyenya, Paslon Bupati Mamuju Tengah, Dr. H. Arsal Aras menepis isu-isu yang beredar dikalangan masyarakat, mengenai penanganan harga sawit yang kerap kali mengalami harga pasang surut.

Dihadapan ratusan warga Desa Kayu Calla, H. Arsal Aras yang di Dampingi H. Hasanuddin Salon, selaku Ketua Tim Pemenangan, menegaskan bahwa penanganan harga sawit tidak bertumpu pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah Daerah maupun pemerintah pusat.

“Jika ada informasi dari pihak-pihak ataupun calon bupati tertentu yang mengatakan bahwa bisa menagani harga sawit, kami menganggap itu adalah informasi yang tidak benar,” ungkap Arsal pada Senin, 30 September 2024.

 

Baca Juga : Kesehatan Pendidikan dan Infrastruktur Prioritas Paslon Arsal Askary

 

Lebih jauh Arsal mengatakan, Sawit adalah merupakan komoditi ekspor di sektor pertanian, sehingga penentuan harga sawit bukanlah kewenangan oleh pemerintah, apalagi calon kepala Daerah, melainkan harga sawit ditentukan oleh pasar sesuai dengan kebutuhan pasar dunia. Jadi sebesar apapun upaya pemerintah Daerah maupun pemerintah pusat untuk menstabilkan dan menaikan harga sawit itu tidak akan bisa dilakukan.

“Harga sawit itu ditentukan oleh pasar dunia, bukan ditentukan pemerintah. Jadi kami mempertegas bahwa jika ada kelompok-kelompok tertentu mengatakan jika terpilih nanti sebagai Kepala Daerah akan menaikkan harga sawit, maka saya katakan informasi itu tidak benar adanya,” tutur Arsal.

Arsal menyampaikan, salah satu upaya untuk menstabilkan harga sawit itu terkhusus di Kabupaten Mateng adalah, dengan membuka ruang kepada pihak investor untuk membuka perusahan pabrik dengan bekerja sama dengan pemerintah.

“Inilah solusi kongkrit dalam upaya menstabil harga sawit,” Pungkas Arsal Aras (*)

Comment