Insting dan Kesabaran Politik Sukriadi

Oleh : Muhammad Fajar

Sukriadi Hambalang, namanya mulai santer jadi perbincangan dikalangan politisi di Mamuju. Sebagai salah satu tokoh politisi Mamuju, yang digadang-gadang ikut dalam kontestasi Pilkada Kab. Mamuju.

Bagi penulis sendiri, munculnya wacana atas Kak Kuli’ (sapaan akrab Sukriadi Hambalang), bukanlah sesuatu yang tiba-tiba dan baru disiapkan, hanya karna bos Gemoy dinyatakan sebagai Presiden terpilih oleh KPU RI.

Sama sekali bukan. Karna seingat penulis, sejak 2021 silam, sudah menjadi perbincangan di lingkaran kawan-kawan circle nya. Bahwa Pilkada 2024, meskilah menjadi Aktornya.

-Sekilas jejak Jalan Juang Sukriadi Hambalan ;

Pria kelahiran kalukku, yang juga alumni Pesantren Al-Ikhlas Lampoko, Polewali Mandar. Seorang tokoh politik kaum muda, yang sudah lebih dari 10 tahun berpartai, menetapkan pilihan juang politiknya bersama partai Gerindra, tidak pernah menoleh kiri dan kanan. Tegak lurus perjuangan politiknya.

Dari sanalah Sukriadi di lirik sebagai salah satu Kader Khusus keterwakilan region Sulawesi, Sebagai kader partai yang di didik khusus di Hambalang, yang tak jarang, di kader langsung sang Ketum dan pendiri partai, Prabowo Subianto, Presiden RI terpilih pada Pemilu 2024 lalu. Sejak 7 tahun yang lalu.

Saat dirinya menetapkan pilihan juang politiknya, di partai Gerindra, yang waktu itu Gerindra masih menjadi partai yang kurang diminati, partai yang kilaunya belum berkelas, hingga kini menjadi partai yang cukup seksi, baik dilevel nasional maupun di level lokal Sul-Bar, terlebih bagi politisi yang membidik calon Gubernur dan Bupati.

Dari pilihan partai politiknya ini, kita bisa meraba, bagaimana Insting politik Sukriadi Hambalan, sejak 2013 yang lalu saat Gerindra masih ecek-ecek, namun dirinya sudah melihat Gerindra sebagai partai yang punya masa depan cerah.

Insting politiknya tepat, coraknya sang pembangun yang berdedikasi dan loyal dalam perjuangan (bersabar memulai karir sebagai staf sekretariat Gerindra Mamuju, hingga menjadi Kader khusus Prabowo di Hambalan) bukan dengan mudah diraihnya. Membutuhkan kesabaran dedikasi dan loyalitas serta hembelengan khusu untuk dapat menjadi bagian dari tim Ajudan Prabowo Subianto.

Di penghujun tahun 2021 (penghujun covid-19), Sukriadi Hambalan sempat beberapa kali melakukan diskusi via zoom, bersama beberapa kawan pemuda dan mahasiswa di sulbar, dan beberapa dari luar Sul-bar.

Kak kuli’ sempat menceritakan pengalamannya saat di gembleng langsung oleh Prabowo dan beberapa jendral yang lain, serta beberapa akademisi-akademisi yang sering menjadi narasumber di media nasional.

Dalam diskusi bulanannya di Hambalang, baik tentang geo ekonomi politik global, maupun sosial ekonomi politik nasional dan lokal. Dari sana, penulis melihat masa depan Indonesia, dan masa depan Sulawesi Barat, khususnya masa depan Kab. Mamuju.

“Sukriadi, Pemuda Hambalang, utusan Prabowo untuk maju sebagai Calon Bupati Mamuju”, kurang lebih demikian gumam seorang politisi muda Mamuju, dimeja warkop yang berada di dekat kompleks pasar Baru Mamuju.

Singkatnya, kalau kita melihat detail kondisi politik Mamuju, SulBar dan secara nasional. Dukungan partai tidaklah sesederhana demi dapat tiket belaka, lebih dari itu juga demi kepentingan infrastruktur pemenangan dan infrastruktur setelah memenangkan Pilkada, mengapa, karna setelah kemenangan, maka tak cukup hanya dengan APBD saja untuk mengejar percepatan pembangunan, peningkatan kesejahtraan masyarakat dll.

Tentu kita butuh suntikan APBN, apalagi IKN berhadapan langsung dengan Kabupaten Mamuju.

Artinya, santernya perbincangan tentang Sukriadi Hambalang akhir-akhir ini, saya kira itu bukan sebuah langkah yang solutif untuk Kabupaten Mamuju, yang mesti mengejar beberapa ketertinggalannya.

Soal kemudian peluang berpasangan dengan siapa, bagi penulis siapapun yang menarget kemenangan menjadi Bupati Mamuju, syaratnya cuma satu, yaitu berpasangan dengan Sukriadi Hambalan. (*)

Comment