MAMUJU, MEDIAEKSPRES.ID – Bupati Dogiyai, Yakobus Dumpa meminta maaf kepada keluarga mendiang Yus Yunus, atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa warga asal Polman, Sulawesi Barat tersebut di Kampung Ekimani–Kabupaten Dogiyai–Provinsi Papua, Minggu 23 Februari 2020 lalu.
Yakobus Dumpa mengaku akan menyelesaikan masalah yang telah viral dan mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan itu, dengan baik dan bijaksana.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Dogiyai dan atas nama para pelaku pengeroyokan dan pembunuhan, serta seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak korban almarhum Yus Yunus dan keluarganya,” ucap Yakobus lewat Siaran Pers Pemkab Dogiyai, Jumat (28/2/2020).
Ia juga meminta maaf kepada seluruh warga Polewali Mandar dan warga Sulawesi di Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nabire dan wilayah lainnya.
Bupati Dogiyai berharap permintaan maaf tersebut dapat diterima keluarga besar Yus Yunus.
“Kami berdoa semoga arwahnya diterima oleh ALLAH, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini,” katanya.
“Kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima!” pinta Yakobus lagi.
Pada siaran pers itu, Pemerintah Kabupaten Dogiyai juga menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya almarhum Demianus Mote (37).
Demianus Mote adalah korban lakalantas akabat menabrak Babi di Kigamani tersebut.
“Semoga arwahnya diterima oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini,” doa bupati untuk Demianus.
Ia mengklarifikasi satu hal yang dinilai simpang siur dan tidak benar. Menurutnya, pengeyorokan berujung pembunuhan terhadap supir, Yus Yunus bukan sebagai upaya balas dendam atas kematian Babi.
Sikap anarkis massa murni karena tersulut emosi, melihat kematian Demianus Mote.
Bupati Dogiyai mengatakan, saat itu massa mencurigai Demianus Mote ditabrak oleh truk yang dikemudikan Yus Yunus.
Yakobus pun berharap publik tidak mengembangkan dan menyebarluaskan isu, seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia.
“Sekali lagi saya pertegas bahwa ini (persoalan babi) tidak benar!,” ujarnya.
Beberapa pihak, lanjut Yakobus, mempunyai pemahaman berbeda-beda soal kronologis masalah peristiwa tersebut.
Untuk itu, Yakobus mempercayakan penyelesaian masalah kepada pihak berwajib.
“Kami mempercayakan pihak berwajib (kepolisian) untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Dan diharapkan hasil penyelidikan secara baik dan benar itulah yang perlu dipercayai,” imbuhnya.
Sumber : Siaran Pers Pemkab Dogiyai
Editor : Mediaekspres.id
Comment