Mamuju,- Suasana Jumat pagi di Polresta Mamuju mendadak tak biasa. Sekelompok mahasiswa berseragam almamater dengan spanduk “Tegakkan Hukum, Jangan Hanya di Papan Nama!” datang beriringan. Mereka adalah Aliansi Mahasiswa Merdeka (AMM) yang resmi melaporkan dugaan praktik penjualan minuman beralkohol (MIKOL) ilegal oleh sejumlah tempat hiburan malam di Kabupaten Mamuju.
Menurut laporan yang diserahkan, THM Level disebut-sebut menjual minuman golongan B dan C tanpa mengantongi Surat Keterangan Penjualan Langsung (SKPL) sebagaimana diwajibkan peraturan. Tak main-main, mahasiswa mengaku memiliki bukti berupa pamflet promosi minuman keras yang diduga beredar di tempat hiburan tersebut.
Tak berhenti di situ, mereka juga menyeret nama PT Anugrah Subur Perkasa, yang menurut AMM “diduga kuat” melakukan penjualan eceran MIKOL tanpa izin resmi. Sebagai bukti tambahan, AMM mengantongi video transaksi jual beli yang disebut terjadi di toko perusahaan tersebut.
“Kami tidak ingin hukum hanya tajam ke mahasiswa yang demo, tapi tumpul ke pengusaha yang bandel,” ujar Bahril, Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Merdeka, di depan wartawan, di Mamuju, Jumat 10 Oktober 2025
Bahril menegaskan bahwa laporan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama dengan DPRD Kabupaten Mamuju, di mana masyarakat diimbau untuk melaporkan setiap dugaan penjualan minuman golongan B dan C tanpa izin.
Sementara itu, Rendy, salah satu massa aksi, menambahkan bahwa laporan berikutnya sedang disiapkan untuk THM Club 37. Klub malam tersebut juga diduga menjual minuman golongan C tanpa izin, dengan bukti pamflet promosi di akun media sosialnya.
“Kami punya buktinya. Jangan salah, kami bukan anti-hiburan, tapi anti-ilegal,” kata Rendy dengan gaya khas mahasiswa yang separuh idealis, separuh kesal.
Aliansi menegaskan akan mengawal laporan ini hingga tuntas. Mereka juga mengancam akan melakukan aksi berjilid-jilid di depan Polresta Mamuju jika aparat dianggap lamban menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami tidak minta lebih, hanya minta hukum ditegakkan tanpa pandang tempat dan selera minuman,” tutup Bahril dengan senyum tajam nan jenaka.




Comment