MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) di salah satu media online terkait pengungsi pasca gempa bumi 5,8 SR di Mamuju, mendapat reaksi dari salah satu tokoh pemuda Sulbar, Ashari Rauf.
Menurutnya, komentar dan pernyataan Akmal Malik bisa melukai hati warga Mamuju, khususnya yang mengungsi pasca gempa.
“Kalau itu benar pernyataan Pak Pj. Gubernur bahwa jangan sampai masyarakat Mamuju mengungsi karena berharap bantuan, maka tentu kita sayangkan. Meskipun Pak Akmal ini tidak punya beban, tapi itu bukan pernyataan etis dari seorang pemimpin,” tegas Ashari Rauf.
Kata Ashari, para pengungsi yang bertahan di tenda-tenda darurat itu, merasakan trauma yang mendalam akibat gempa bumi.
“Pak Akmal harus mampu menyelami psikis warga Mamuju. Di tahun lalu, gempa yang dahsyat membuat trauma warga masih membekas sampai saat ini. Ratusan orang meninggal dunia. Ditambah lagi gempa baru-baru ini. Saya rasa, Pak Akmal harus pahami itu.
Jadi kalau ada warga yang bertahan, itu bukan karena semata-mata berharap bantuan. Lagian, kalau difikir-fikir untuk apa warga tidur di tenda-tenda, kehujanan, panas dan rasa tidak nyaman. Itu harus difikirkan,” ungkapnya.
Ashari meninta, Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) itu dapat mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang lebih sejuk dan tidak melukai hati warga.
“Jadi mohon pernyataan itu diklarifikasi dan ditarik. Kurang etis menurut saya. Meskipun mungkin maksud dari Pak Akmal itu baik. Lagian, saat ini secara berangsur-angsur pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing,” tutup Ashari.
Reporter: (*)
Editor : Mediaekspres.id
Comment