POLMAN, MEDIAEKSPRES.id – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Sulawesi Barat (AMPAS Sulbar) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Polewali Mandar (Polman), Kamis (15/10/2020).
Mereka menyinggung isu Dana Alokasi Umum (DAU) yang digelontorkan pemerintah pusat untuk puluhan kelurahan di Kabupaten Polman, tahun anggaran 2019-2020.
Berdasarkan aturan, DAU kelurahan seharusnya dilaksanakan secara swakelola. Namun nyatanya, program tersebut dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga.
Massa aksi menuding kebijakan Pemda Polman tidak merujuk pada juknis DAU sesuai Permendagri 130.
“Yang kami pahami bahwa Undang-Undang Kemendagri No 130 pasal 14 bahwa pelaksaan anggaran untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasaran lokal kelurahan dan pemberdayaan masyarakat melibatkan kelompok masyarakat dan organisasi masyarakat, namun fakta di lapangan tidak sesuai,” terang koordinator lapangan, Asrul.
Baca juga:
Asrul meminta Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar agar menjelaskan alasan kebijakan itu diambil. Dia menolak jika bupati hanya mengutus perwakilan untuk bertemu massa aksi.
Dalam aksi tersebut, pihaknya membentangkan spanduk bertuliskan “Mendesak bupati mundur dari jabatannya.”
Meski diguyur hujan, AMPAS Sulbar tetap berkumpul di kantor bupati hingga pukul 17:30 Wita.
Sayangnya, permintaan massa bertemu langsung dengan Andi Ibrahim, tak tercapai. Sang bupati hanya mengutus Asisten II Setda Polman, Sukirman untuk menemui pendemo.
Menurut Asisten II, Surat Edaran Mendagri pada bulan Maret 2019 menjelaskan apabila pemerintah kelurahan tidak mampu melaksanakan pengadaan barang secara swakelola, maka kembali mengkuti peraturan yang berlaku.
“Makanya kami dari pemerintah daerah mengambil kesimpulan bahwa ini (menunjuk pihak ketiga) boleh dilakukakan,” ujar Sukirman.
Mahasiswa pun menolak penjelasan itu dan menuntut bupati Polman hadir langsung menjelaskan polemik tersebut.
“Kami meminta yang menjelaskan adalah bupati karena yang membuat kebijakan adalah bupati. Jika hari ini bupati tak hadir juga maka kami akan kembali 2 hari yang akan datang dengan massa lebih banyak lagi,” tegas Asrul.
Reporter: Nuryadi/Sahar
Editor : Mediaekspres.id
“Bagi pemuda umumnya, revolusi berarti tantangan untuk mencari nilai-nilai baru.”
Soe Hok Gie




Comment