MEDIAEKSPRES.ID – Virus Corona (Covid-19) yang saat ini menjadi perbincangan dunia, akibat menjangkiti manusia secara cepat serta dapat membuat orang meninggal apabila terserang wabah ini.
Sejumlah sumber melaporkan di negara China, jumlah kematian mencapai angka 4.000 dan 113.000 kasus virus Corona dan 62.000 dinyatakan sembuh.
Begitu pula di negara lain, tangis histeris serta pilu warganya, tak tertahankan akibat wabah ini. Tak pelak sejumlah pejabat tinggi negara, petugas kesehatan ikut terjangkit dan mengakibatkan hilangnya nyawa.
Italia, jumlah kematian sebanyak 463 orang dan menginfeksi 9.172 lainnya. Kasus kematian baru di sana sekitar 1.797 orang. Sedangkan yang sembuh ada 724 pasien. Dilansir dari CNN Indonesia, Pemerintah Italia mengisolasi total negaranya.
Negara Iran juga menjadi salah satu negara dengan angka kematian yang cukup tinggi, akibat virus corona yang mencapai 237 orang dan 7.161 lainnya terinfeksi.
Masih CNN Indonesia, kasus terbanyak selanjutnya adalah Korea Selatan dengan 7.478 dan korban meninggal 53 orang.
Arab Saudi tercatat terinfeksi Corona mencapai 45 orang dan 1 orang berhasil di sembuhkan.
Sedangkan Indonesia, dari 34 provinsi, 17 provinsi positif terjangkit virus Corona dan 17 provinsi masih steril. Juru Bicara Pemerintah untuk penangan Covid-19, Ahmad Yurianto menuturkan, jumlah kasus virus Corona mencapai 579 penaganan, 30 orang dinyatakan sembuh dan 49 meninggal.
Penanganan Covid-19
Lebih dari 100 negara telah terjangkiti warganya Covid-19 ini. Untuk meghentikan laju penyebaran virus ini, sejumlah negara menerapkan dua cara yaitu “Sosial Distancing” dan “Lockdown”.
Sosial Distancing adalah salah satu usaha pemerintah menerapkan kepada warganya untuk membatasi kontak sosial, hal ini salah satu langkah untuk menghambat penyebaran Covid-19 yang menjangkit melalui batuk dan bersin.
Dilansir dari Tempo.co, di beberapa negara seperti China, Italia, Spanyol, Denkmark dan Prancis menerapkan lockdown yang dianggap cara terbaik mengatasi wabah Corona. Pemerintahnya melakukan penutupan dan pelarangan warganya untuk keluar wilayah. Bahkan diantara negara tersebut, menutup wilayah perbatasan untuk mencegah masuknya virus Corona. Ia juga menutup sejumlah akses pelarangan keluar rumah ketempat keramaian seperti tempat ibadah, restauran, toko dan tempat lainnya.
Cara Indonesia Mengatasi Penyebaran Covid-19
Pencegahan wabah Covid-19 di Indonesia, selain Distancing pemerintah Indonesia memperketat akses pendatang masuk di Indonesia, utamanya di bandara dan pelabuhan.
Aturan larangan masuk dan transit ke Indonesia dalam waktu 14 hari terakhir bagi warga maupun pendatang ke Indonesia, yang melakukan perjalanan di sejumlah wilayah atau negara yang mengalami wabah virus Corona, tampa memperlihatkan surat keterangan sehat dari otoritas kesehatan di masing-masing negara.
Selain itu, pemerintah RI tetap memantau perkembangan Covid-19 di dunia yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dukungan Masyarakat Indonesia Kepada Pemerintah
Masyarakat Indonesia sadar betul atas kemampuan dan kinerja serius pemerintah dalam menangani pemyebaran Covid-19 ini. Tak ayal sejumlah pejabat daereh bahu-membahu menerapkan Social Distancing — meski juga ada yang bandel tentunya.
Namun semua itu, Indonesia tak akan bisa keluar dari masalah ini tampa menerapkan rasa memiliki menanamkan Pancasila dalam diri utamanya sila ke 3 yaitu “Persatuan Indonesia”.
Bersatu bahu-membahu antara pemerintah dan masyarakat adalah langkah yang bijak untuk keluar dari masalah yang sedang melanda dunia saat ini.
Ajakan pemerintah dan masyarakat melalui media sosial untuk di rumah saja, jaga jarak, hindari keramain dan jangan panik selalu digaungkan, agar Indonesia dapat keluar dari masalah ini.
Covid-19 adalah musuh bersama, tentunya memiliki kelemahan yang harus diketahui agar dapat diantisipasi penyebarannya.
Jika merujuk pada penjelasan seorang Virologist drh. Moh Indro Cahyono terkait kelemahan virus Corona dan kelebihannya.
Menurutnya, Covid-19 bisa bertahan hidup memerlukan sebuah media. Adapun media yang paling cocok untuk Covid-19 adalah droplets (Tetesan air liur) lendir atau cairan tubuh lainnya. Itupun kata dia hanya bisa menyebar dalam radius 1,5 meter.
“Karena virus tidak bisa memperbanyak diri diluar tubuh. Nanti masuk dalam tubuh baru bisa memperbanyak diri,” kata drh. Moh Indro Cahyono baru-baru ini di salah satu stasiun TV Nasional.
Ia bahkan membantah soal asumsi virus Corona yang dianggap bisa bertahan selama tiga jam di udara dan dapat mengambang dimana-mana.
drh. Moh Indro Cahyono mengungkap kelemahan Covid-19. Disampaikan Covid-19 gampang hancur dengan pelarut lemak, sabun deterjen dan desinfektan, sedangkan kelebihan Covid-19 penyebarannya cukup cepat.
“Kalo misalnya bersin di suatu lokasi lalu dibersihkan dengan desinfektan, sabun dan pembersih lantai dalam waktu 3 menit hancur,” ungkapnya.
Lanjut drh. Moh Indro Cahyono, Covid-19 bisa bertahan hidup lama di lingkungan yang lembap, dingin, basah dan gelap. Tetapi pada tempat yang terang, kering dan panas Covid-19 tidak bisa bertahan lama.
“Sebenarnya virus ini banyak sekali kelemahannya,” tambahnya.
Baca juga, Penjelasan Ahli Virus, Covid-19 Tidak Berbahaya!
Ia menyarakan bila menginginkan Covid-19 cepat mati dan tidak menular kemana-mana, maka harus menjaga kebersihan. Kemudian disarankan untuk memperbanyak mengkosumsi vitamin. Sementara yang sakit disarankan untuk memperbanyak mengkonsumsi vitamin dan tidak kemana-mana, sehingga dapat membatasi penyebaran virus tersebut.
“Pola hidup bersih akan sangat membantu membatasi penyebaran virus,” pungkas drh. Moh Indro Cahyono.
Penulis : Chandraqa
Editor : Mediaekspres.id




Comment